Susnegoro, Pimpinan/Ketua Dewan Nasional Organisasi Bhayangkara Nusantara / dh: Tarekat/peguruan/paguyuban Makati GunungTankil-Gunung Salak Bogor.
Apakah bila merasa sudah makrifatullah, tidak perlu lagi menjalankan syariat rukun Islamseperti: shalat, baik shalat wajib lima waktu, shalat Jumat, salat sunah taraweh dan tahajud, puasa, zakat dan haji ?? Kita perlu Konfirmasi/ tabayun langsung dengan pihak OBN (Organisasi Bhayangkara Nusantara) khususnya dengan pimpinanya Eyang Susnegoro secara langsung!
“Boleh tinggalkan shalat wajib dan salat sunnah, cukup shalat subuh 2 rakaat sehari saja, tanpa perlu salat dhuhur, ashar, magrib dan isya?. Cukup dengan ritual ngaji yasinan, tahlilan dan salawatan 2 kali seminggu, ritual berendam di kolam air terjun di Gunung Tangkil Gunung Salak tengah malam, atau di laut pinggir pantai lautan selatan Pelabuhan Ratu, “shalat jibril ” menghadap ke arah Timur atau ngelakoni tapa jalan kaki blusukan tengah malam ke hutan, sudah cukup untuk membina kesaktian: ilmu kanuragan dan kemampuan mengobati orang dengan cara ghaib, dan berbagai ilmu kesaktian ghaib lainnya ??
Pertanyaaan-pertanyaan ini muncul terkait dengan rasa penasaran beberapa tetangga, teman-teman dan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Kalisuren Kab.Bogor, yang melihat fenomena ini dan mendengar langsung ocehan dari tokoh yang dikenal sebagai “dukun” di Blok A Griya Kalisuren.
Di bawah ini ada sedikit kutipan dari link:
Dipimpin Oleh Pak Sus (Eyang Sus / S. Negoro / Maulana Malik Ibrahim)
Yang katanya tempat tawashul, tempat untuk membersihkan diri, menghilangkan penyakit dsb…
Anehnya, mengaku berlandaskan Islam, mengikuti sunnah dan ajaran Rasul, namun penghuninya tidak ada yang shalat atau mengaji (al Quran).
Hmmm??? Ada yang bisa menjawab?
Yang katanya tempat tawashul, tempat untuk membersihkan diri, menghilangkan penyakit dsb…
Anehnya, mengaku berlandaskan Islam, mengikuti sunnah dan ajaran Rasul, namun penghuninya tidak ada yang shalat atau mengaji (al Quran).
Hmmm??? Ada yang bisa menjawab?
Kota terdekat: Cimande hilir, Kota Bogor,KOBAIN : KOTA BABAKAN INDAH
Koordinat: 6°40’7″S 106°43’32″E
Di bawah ini Berita di Koran Metropolitan Bogor tgl 19 Juli 2016 tentang aktifitas pimpinan murid Eyang Susnegoro: Heru Prakoso yang sudah berhasil merekrut dan mempengaruhi bahkan mencuci otak ketua RT 01 dan Ketua RW 14 Griya Kalisuren, di Desa Kalisuren, kec. Tajur Halang, Kab. Bogor, sebagai murid setianya yang rela taqlid buta, sehingga pelayanan dan tugas-tugas ketua RT & RW tersebut kepada masyarakat tergangu dan menimbulkan keluhan-keluhan banyak warganya.
Ada fenomena juga yang serupa:
Apakah ini adalah beberapa fenomena psikosis sosial-keagamaan ini, yang mungkin terjalin kait-kelindan dengan kepentingan politik-ekonomi terselubung-tersembunyi di balik kegalauan dan kehausan spiritual sebagian (banyak) masyarakat yang kemudian mengarah kepada psikosis sosial (penyakit kejiwaan massal) yang terjebak dalam okultisme klenik dan komunalisme-kolektif sesat pikir & gagal paham agama -> sesat ritual melalui inovasi dan komodifikasi tradisi budaya-agama dan manipulasi sejarah menjadi dokrin-doktrin dan dogma mesianisme palsu “Satrio Piningit”, “Budak Angon” atau “mahdiisme” palsu, dengan cadangan harta warisan gudang emas tinggalan para leluhur Sultan dan Raja-raja Nusantara, dsb ??
Masih jadi pertanyaan besar. Oleh karena itu para pemimpin Pemerintah RI, Kemenag RI, MUI dan para ulama dan para intelektual-intelejen-cendikiawan tercerahkan, perlu menelitinya lebih lanjut. Mengungkap fakta yang sebenarnya. Dan menyingkap apa rahasia yang sebenarnya dibalik munculnya banyak fenomena komunalisme aliran kebatinan sesat (dan rangkaian ipoleksosbud hankamnas-nya) seperti ini.
Memang, berdasarkan pengamatan saya, banyak tokoh yang sebenarnya menderita “Psikosis Delusi Megalomania” ( = Penyakit Jiwa mengkhayal sebagai Orang Besar) seringkali justru mempunyai pengaruh yang besar dan punya pengikut Occult-nya yang sangat banyak, karena berhasil mengkonstruksikan imagi-imagi ajaran okultasi dan doktrin dogmatis (yang mirip dongeng-dongeng takhayul/khurafat, contoh ekstrimnya seperti tarekat Illuminati-Freemasonry, atau Nazi Hitler).
Tapi juga banyak yang berkedok simbol/ritus agama seperti Wahabisme, Khilafah HTI, Majelis Ta’lim atau Perguruan Tenaga Dalam/Ghaib-Klenik-imaginer/perdukunan), bahkan “Jihad Terorisme”. Saya jadi ingat ceramah guru ngajiku di Bandung dulu, KH.Prof.Dr. Jalaluddin Rakhmat: “Banyak Perampok di Jalan Tuhan”.
Relief gambar “Kyai Semar” atau “Eyang Kuncung Putih”, di Padepokan OBN / Makati yang diklaim telah menitis/ reingkarnasi pada Eyang Susnegoro pimpinan OBN.
Jalan Tuhan, sepemahamku, adalah jalan menuju penyempurnaan diri / Kesempurnaan Ilahiyah-Kebahagiaan Sejati. Namun banyak perampok di “Jalan Tuhan” itu yang ujung-ujungnya adalah mengkomodifikasikan agama, atau jualan simbol-simbol dan ritual agama dan kulit-kulit “Kehebatan”/”Kesaktian”/ “Ilmu Kanuragan / Tenaga Dalam / Pengobatan alternatif (Perdukunan)” yang ujung-ujung sebenarnya eksploitasi ajaran dan sumberdaya komunitasnya untuk cari duit (UUD) buat diri sendiri atau demi kepentingan politik ekonomi tertentu.
Karena kelompok paguyuban Eyang Sus ini sudah Go-Publik dengan deklarasi dan peresmian legalitas organisasinya, serta merekrut wartawan freelance media onlinenya: “Media Bhatara” secara terbuka, yang menurut mereka juga didukung oleh parea mantan jenderal di lembaga DHN 45. Maka perlu juga konfirmasi semuanya secara jujur dan terbuka. sebagaimana yang dipublikasikan di Link Website resmi OBN pimpinan Eyang Sus berikut ini:
Di sinilah terasa sangat penting logika (akal sehat) dalam beragama dan menjalani kehidupan ini, agar tak tersesat jalan atau malah mengalami degradasi kualitas kehidupan baik secara jasmani maupun rohani, akal maupun keimanan/spiritualitas). Wallahu alam bi sawab. Pertanyaan masih menggantung. Siapa yang bisa bantu beri jawaban yang benar-benar mencerahkan atas fenomena ini.?
tolong hapus blog ini.karna ini mengundang fitnah
ReplyDeleteblog ini harus dihapus karena isinya fitnah, silahkan datang sendiri
ReplyDeleteIni benar aliran sesat bukan fitnah tapi saya pernah jadi donatur utamanya tdk bukti satu pun yang pernah omongin dia di panggil rosul sama pengikutnya bunyinya begini ash adu Allah ilallah wa syahdu Anna Susetyo rosul Allah saya yang mengalami sendiri dan mendengar langsung ucapan itu yang mengucapkan adalah pengikut nya yang nama nya Yousef dah haji Badri orang Sukabumi pelabuhan ratu
ReplyDeleteDan kamu siapa tunjukan nama lah, jangan jd pengecut
DeleteGue pernah kesana! Itu sesat! Naudzubillahimindzalik
ReplyDeleteLokasi padepokan di bogor masih aktif atau sudah tidak ada mohon infonya yang sudah pernah ke lokasi..
ReplyDelete