Mengenal Perkampungan Muslim
Dampak Asimilasi, Keturunannya Lebih Sreg Disebut Baba-Nona
Banyak masyarakat Palembang memiliki kulit putih serta mata sipit layaknya orang China. Bisa jadi, mereka merupakan keturunan masyarakat Tionghoa yang sejak lama berasimilasi dengan penduduk lokal sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam. Salah satu alasan mudahnya mereka diterima penduduk lokal hingga Sultan kala itu, karena masyarakat China yang mengungsi ke Palembang akibat dampak perang telah memeluk agama Islam. Pemukiman mereka kala itu tersebar di kawasan Seberang Ulu, khususnya di perkampungan 3-4 Ulu. Sedangkan keturunan mereka saat ini lebih sreg dipanggil dengan istilah Baba serta Nona.
Banyak masyarakat Palembang memiliki kulit putih serta mata sipit layaknya orang China. Bisa jadi, mereka merupakan keturunan masyarakat Tionghoa yang sejak lama berasimilasi dengan penduduk lokal sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam. Salah satu alasan mudahnya mereka diterima penduduk lokal hingga Sultan kala itu, karena masyarakat China yang mengungsi ke Palembang akibat dampak perang telah memeluk agama Islam. Pemukiman mereka kala itu tersebar di kawasan Seberang Ulu, khususnya di perkampungan 3-4 Ulu. Sedangkan keturunan mereka saat ini lebih sreg dipanggil dengan istilah Baba serta Nona.
Kapitan Bela dijadikan Demang (setingkat Gubernur, red) di kawasan pulau Bangka. Sedangkan saudaranya Kapitan Asing menjadi Demang di Palembang, berkedudukan di Kampung Gedong Batu, kawasan 3-4 Ulu saat ini.
Pengungsi Dari Dinasti Ming
Sementara itu, Abdul Azim Amin MHum, Dosen Fakultas Adab dan Humanaria IAIN Raden Fatah Palembang, keturunan kelima Demang Jayo Laksono menanggapi datar istilah perkampungan Tionghoa di kawasan 3-4 Ulu. Azim membenarkan jika leluhurnya, terutama Kapitan Asing Minal Muslimin pertama kali tinggal di kawasan tersebut.
Sementara itu, Abdul Azim Amin MHum, Dosen Fakultas Adab dan Humanaria IAIN Raden Fatah Palembang, keturunan kelima Demang Jayo Laksono menanggapi datar istilah perkampungan Tionghoa di kawasan 3-4 Ulu. Azim membenarkan jika leluhurnya, terutama Kapitan Asing Minal Muslimin pertama kali tinggal di kawasan tersebut.
Lantas apa julukan yang tepat bagi keturunan seperti mereka? Menurutnya, keturunan seperti mereka lebih cocok disebut dengan istilah baba (keturunan muslim China laki-laki, red) dan nona (keturunan muslim China perempuan, red).
Itu juga dilihatnya dari catatan sejarah. Leluhurnya mengungsi ke Palembang pada tahun 1618. Tiga tahun kemudian (1622,red) Belanda menguasai Banten. Lalu menguasai selat Malaka pada tahun 1641. “Tak lama, baru Belanda melakukan kerjasama dengan Palembang. Kesultanan kala itu menerima kerjasama karena tidak memiliki banyak pilihan,” tandasnya
No comments:
Post a Comment