Thursday, 18 August 2016

Misi Columbus

Grand Master Biarawan Sion, induk dari Knights of Templar, juga sering disebut sebagai Nautonnier atau The Navigator (Juru Mudi). Istilah ini terus dipelihara oleh organisasi-organisasi pewaris Templar selama berabad abad setelah Knights of Templar dibasmi oleh King Philip le Bell dan Paus Clement V (1307-1314). Walau Grand Master Templar kala itu, Jacques de Mollay, dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup, sesuatu yang lazim dimasa tersebut terhadap seseorang yang dituduh Gereja telah melakukan heresy (bidah), namun banyak pemerhati sejarah Eropa abad pertengahan yang meyakini bahwa tidak semua pemimpin atau Raja Eropa melakukan pembasmian Templar secara serius.
Jacques de Mollay
Walau tidak lagi mengenakan jubah Templar, kelompok ini masih terus bertahan di Eropa dan meluaskan pengaruhnya ke seluruh dunia hingga sekarang. Pada tahun 1418-1480, René d’Anjou (René dari Anjou, Rene Sang Budiman)
menjadi Grand Master Italia. Bangsawan Yahudi Italia ini meneruskan kepemimpinan Grand Master sebelumnya, Nicholas Flamel, wafat di tahun 1418. Dalam tradisi ordo, sebelum seorang Grand Master meninggal maka dia harus menunjuk penggantinya.
René d’Anjou
Saat sakit keras, Flamel telah menunjuk René sebagai penggantinya. luar istana dan berpotensi menjadi sosok pahlawan. Ia adalah seorang lelaki yang hidupnya diperuntukan bagi masa mendatang, mengatisipasi pangeran-pangeran Italia
di zaman pencerahan (Renaissance). Ia juga seorang yang rajin menulis, bukunya mencerahkan. Ia merangkai puisi dan alegori mistis… René juga mendalami tradisi esoteris, dan di istananya ada seorang ahli astrologi Yahudi, Kabalis, dan ahli fisika bernama Jean de Saint Rémy, kakek dari Nostradamus.” (Holy Blood Holy Grail, 1982).
Di masa kepemimpinan René inilah, pada tahun 1451, Cristoforo Colombo atau dalam lidah Inggris disebut sebagai Christopher Columbus dilahirkan dari pasangan Katolik bernama Dominico Colombo dan Suzanna Fontanarossa. Columbus lahir di Genoa, sebuah kota pelabuhan Italia yang cukup ramai.
Cristoforo Colombo
Nakhoda di Usia Remaja
Tradisi bahari yang kental mewarnai keluarga Colombo menjadikan Columbus tumbuh jadi seorang pelaut ulung walau usianya masih belia. Saat baru 21 tahun (1472), Columbus telah dipercaya memimpin sebuah ekspedisi kapal pribadi ke Tunisia. Dalam periode inilah Cristoforo dekat dengan Rene d’Anjou, tidak saja dalam kapasitas sebagai anak buah dan majikan, tapi juga dalam artian persahabatan.
Pada 1478 Cristoforo menikahi Felipa Perestrello e Moniz, puteri Bartolomeo Perestrello. Pernikahan ini menguatkan dugaan bahwa keluarga Columbus sesungguhnya punya hubungan dengan Templar, karena sesama anggota Templar
sudah biasa saling mempertautkan tali kekeluargaan lewat sarana pernikahan diantaranya. Apalagi keluarga Perestrello
termasuk tokoh pelarian Templar di Portugis yang tidak akan mungkin sudi mengawinkan anaknya dengan keluarga di
luar Templar. Apalagi di kemudian hari sang mertua sangat percaya kepada Cristoforo hingga membolehkan peta dan buku hariannya dipinjam dan dipelajari oleh Columbus. Columbus sendiri merupakan anggota dari Ordo Knights of Christ.
Dengan sendirinya, kedekatan dengan Rene menyebabkan Columbus diterima dalam pergaulan tingkat elit, bahkan bisa
langsung berhubungan langsung dengan Ratu Isabella I dari Castile, Spanyol, yang kemudian membiayai ekspedisinya mencari “dunia baru”
Ratu Isabella I
Kaum Templar dan pewarisnya di mana pun berada selalu bergerak dalam dua dunia: gelap dan terang. Ekspedisi Columbus juga demikian. Misi resmi Columbus yang ditulis sejarah hingga hari ini adalah misi pencarian dunia baru yang dinamakan India yang dipercaya punya banyak kekayaan berupa emas, perak, dan mungkin juga rempahrempah.
Hanya saja, jalur laut yang dilayari ekspedisi Columbus ternyata tidak mengarah ke India, melainkan sebuah daratan luas yang baru yang di kemudian hari dikenal sebagai benua Amerika.
Ini sungguh-sungguh mengherankan karena pelaut-pelaut dari Italia, Portugis, dan sekitarnya yang tergabung dalam kelompok pewaris Templar bernama Knights of Christ, seperti juga Vasco da Gama, merupakan pelaut-pelaut tangguh yang telah turun-temurun, dari generasi ke generasi, hidup dan besar di laut. Apalagi dari merekalah lahir berbagai
inovasi peralatan pelayaran seperti halnya kompas dan sebagainya.
Jawaban atas pertanyaan ini ternyata dikemukakan oleh Michael Baigent dan kawan kawan dalam Holy Blood Holy Grail (1982) yang menulis, “Sesungguhnya, Columbus bukanlah orang Eropah pertama yang menjejakkan kaki di Amerika. Pada tahun 1269, Ksatria Templar yang berpusat di Yerusalem diyakini telah melakukan hubungan komersial dengan bangsa Indian sebagai penduduk asli Amerika dengan mengimpor perak dari Meksiko…”
Amat mungkin, perkenalannya pada benua Amerika inilah yang menyebabkan para Templar tersebut telah mengenal tumbuhan lidah buaya dan jagung yang saat itu baru tumbuh di Amerika, yang kemudian dipahatkan di Rosslyn Chapel di abad ke-15 M.
Pada tahun 1446 saat kapel yang berdiri di Edinburgh itu dibuat, kedua tanaman tersebut belum tumbuh di Eropa. Jadi, sebenarnya para Templarlah, orang Eropa yang pertama kali menjejakkan kakinya di Amerika, bukan Columbus.
Jadi, ada dua kemungkinan misi ekspedisi Columbus yang  sesungguhnya. Pertama, Columbus mengetahui bahwa misinya adalah menapak-tilas jalur pelayaran Templar dari Eropa ke Amerika, mencari rute yang pernah dilayari nenek-moyangnya kembali, guna mencari ‘rumah baru’ yang lebih besar dan luas, juga kaya raya, yang masih murni dan belum tersentuh kekuasaan Gereja, bagi para keturunan Templar. Tujuannya agar Templar bisa memiliki kekuasaan yang lebih dari Gereja. Dan jika itu telah terjadi maka tujuan asasi para Templar dalam mencari The Solomon Treasure bisa tetap terlaksana.
Sesuatu yang telah berabad-abad mereka pendam setelah terusir dari Yerusalem di abad ke-12 M.
Kedua, bisa jadi Columbus sendiri tidak mengetahui misi rahasia Templar yang menunggangi ekspedisinya. Itulah sebabnya, ketika Columbus mendarat di benua Amerika (saat itu belum dinamakan Amerika), Columbus menyebut benua tersebut sebagai India.
Ini bisa saja terjadi mengingat di dalam ekspedisi Columbus, banyak tokoh-tokoh Yahudi yang menyertainya, termasuk bendahara kerajaan yang merayu Isabella agar mau mensponsori ekspedisinya.
Rombongan Columbus sendiri terdiri dari tiga buah kapal besar: Nina, Pinta, dan Santa Maria. Pada 3 Agustus 1492, ekspedisi ini berangkat dari Palos de la Frontera, Spanyol. Columbus naik di atas kapal Santa Maria dengan 40 lelaki dewasa sebagai awak kapal, kapal Nina dan Pinta diawaki sekitar 20 hingga 30 lelaki. Kapal utama, Santa Maria, memiliki layar-layar utama yang dicat dengan simbol Salib Templar. Nama ‘Santa Maria’ pun mengingatkan kita pada sosok Maria Magdalena, yang oleh kaum Kabbalah (Templar) juga disebut sebagai The Iluminatrix yang berarti Yang Tercerahkan.
Ini pula asal kata dari Illuminaty, kelompok cendekiawan Templar.
kapal nina, pinta dan santa maria
Dalam ekspedisi ketiga barulah Columbus ‘menemukan’ benua baru yang beberapa tahun kemudian baru dinamakan Amerika. Columbus Tahun 1498 Columbus mendarat di Amerika dan Trinidad. Dua orang sahabat Yahudi Columbus, Luis de Santagel dan Gariel Sanchez diberi hak-hak istimewa di daerah koloninya. Misi Columbus telah selesai.
Jalur laut ke Amerika telah ditemukan kembali. Dan seperti biasanya, pihak-pihak Konspirasi menganggap Columbus tidak lagi berguna. Maka Columbus harus dihilangkan atau ‘dibuang’.
Seorang Yahudi sahabat Columbus bernama Bernal melakukan pengkhianatan. Bernal menghasut awak kapal lainnya agar memberontak terhadap kepemimpinan Columbus dan berhasil. Columbus pun melarikan diri pulang ke Spanyol. Columbus sendiri meninggal pada tahun 1506 dalam keadaan menyedihkan dan miskin. ‘Benua baru’ tersebut yang dianggap Columbus sebagai India, beberapa tahun kemudian diralat oleh pelaut Italia bernama Amerigo Vespucci (1454-1512) yang kemudian diberi nama Amerika.

Inilah daratan besar, luas, dan kaya, yang kemudian dijadikan The Sacred-Great Lodge bagi pewaris Templar, Kaum Kabbalah, untuk mewujudkan cita-citanya: Novus Ordo Seclorum (Tata Dunia Baru di bawah kekuasaannya), lewat jalan Annuits Coeptis (Konspirasi Kita).

Inilah Amerika Serikat! 

No comments:

Post a Comment